perSamAan 3 karakter d'anime naruto

Ketiga nama diatas mempunyai persamaan mengenai nasib hidup yaitu ditinggalkan oleh orang tercinta mereka. Naruto ditinggalkan oleh kedua orang tuanya, Nagato ditinggalkan oleh kedua orang tuanya yang tewas serta sang sahabat Yahiko, sedangkan Gaara ditinggalkan oleh ibunya yang tewas ketika melahirkan dia dan Bibinya (adik ibu Gaara) yang tewas setelah menyerang Gaara.



Rasa kehilangan itulah yang mengubah nasib mereka masing-masing. Ada yang berimbas ke arah positif dan ada juga ke arah negatif yaitu ke arah kebencian. Jika Nagato dan Gaara berubah menjadi jahat itu karena lingkungan di sekitar mereka tumbuh. Gaara yang dahulu kecil masih polos, dia tidak mempunyai rasa keinginan untuk menyakiti. Hanya saja karena dia mengetahui perintah untuk membunuhnya dari orang-orang terdekat (Ayah Gaara,Kazekage 4) serta kebencian dari kedua kakaknya karena pengorbanan sang ibu ketika melahirkannya. Membuat Gaara berubah sifat menjadi jahat dan sosok yang menyeramkan bagi desanya.



Lain halnya yang terjadi dengan Nagato. Dia lahir dengan melihat kematian yang terjadi disekitarnya yang menimpa orang-orang terdekatnya yang membuat mereka terbunuh. Dari rasa sakit kehilangan orang terdekat itulah yang mengubah dirinya menjadi Pain yang ingin mengakhiri peperangan dengan menjadi Tuhan/Dewa. Entah apa yang terjadi dengan Nagato setelah Yahiko tewas, apakah setelah itu dia bertemu dengan Madara dan mengajarkannya ilmu ninja ??









Jika dilihat dari tempat lingkungan mereka tumbuh, mungkin yang paling baik adalah Naruto. Naruto memang hidup sendiri, tapi dia mempunyai orang yang menghargai keberadaannya yaitu Iruka-sensei. Kemudian dia mempunyai sosok idola yaitu Yondaime yang tak lain adalah ayahnya sendiri. Di tambah dengan adanya kisah heroik mengenai pertempuran Kyuubi dengan Yondaime, itulah yang membuat Naruto ingin menjadi seperti sosok idolanya. Kebencian penduduk desa mengenai Kekuatan Kyuubi yang tersegel di dalam dirinya, tidak membuat dia merasa benci kepada penduduk Konoha. Bahkan dia ingin membuat para penduduk merasa percaya mengenai keberadaannya.



Kesimpulannya, lingkungan dan keberadaan orang yang ada di sekitar kita, ikut juga membantu pembentukan diri kita sendiri.