Indonesia berhasil pecahkan rekor dunia baru selam masal “Guinness World Record” yaitu “the Largest Scuba Diving Lesson” setelah 2.465 peserta berhasil melakukan penyelaman dan upacara di bawah permukaan laut selama 30 menit di Pantai Malalayang, Manado, Sulawesi Utara, Minggu (16/8).
Bertindak selaku Inspektur Upacara Wakil Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana Madya TNI Mokhlas Sidik, M.PA dan bertindak selaku Komandan Upacara Kepala Dinas Penerangan Angkatan Laut (Kadispenal) Laksamana Pertama TNI Iskandar Sitompul, S.E.
Keberhasilan pemecahan rekor dunia tersebut diputuskan langsung oleh Juri Guinness World Record Lucia Sinigagliesi yang datang dari Inggris yang disaksikan Lurah Kelurahan Malalayang 2 Kecamatan Malalayang, Manado serta Notaris Jantje Tengko, SH setelah melakukan penilaian secara teliti dan objektif.
Pada kesempatan tersebut juga hadir Menteri Kelautan dan Perikanan Fredy Numberi bersama sejumlah pejabat teras TNI dan Polri serta Muspida Provinsi Sulawesi Utara.
Pengumuman pemecahan rekor tersebut disampaikan langsung oleh Juri Guinness World Rekor Lucia Sinigagliesi. Setelah pengumuman dirangkaikan dengan tembakan meriam empat kali sebagai tanda bahwa Indonesia menciptakan rekor selam keempat setelah Maladewa.
Selaku Juri, Lucia Sinigagliesi menyampaikan selamat kepada seluruh penyelam. “Apa yang anda lakukan adalah yang terbesar dan yang tertinggi jumlahnya dari yang tercatat dalam buku Guinness World Rekor. Apa yang anda capai merupakan yang tertinggi yaitu 2.465 penyelam, terima kasih untuk semua.
Sebelum para penyelam menunju lokasi upacara, terlebih dahulu dilakukan registrasi secara teliti, kemudian Wakasal Laksdya TNI Moekhlas Sidik, M.PA memberikan motivasi kepada para penyelam dan memimpin doa bersama. Kepada para penyelam Wakasal Laksdya TNI Moekhlas Sidik, M.PA mengajak para penyelam serta para hadirin mengokohkan hati dan menyatukan tekad untuk berbuat dan bekerja untuk bangsa dan negara.
Wakasal menyebutkan bahwa untuk menciptakan rekor dunia ini telah terdaftar 2.818 penyelam dengan rincian Indonesia sebanyak 2.759 penyelam termasuk 35 penyelam VIP. Kemudian partisipan 51 penyelam yang terdiri dari Amerika Serikat 4 penyelam, Inggris 8 penyelam, Selandia Baru 4 penyelam, Australia 4 penyelam, Singapura 22 penyelam, Belanda 1 penyelam, dan Kanada 1 penyelam. Kepada para peserta partisipan, Wakasal menyampaikan apresiasi atas keikutsertaannya pada even ini.
Proses pemecahan rekor tersebut diawali dengan registrasi ulang para peserta selam massal, diteruskan pemanasan kemudian pasukan bergerak tiga gelombang munuju lokasi penyelaman. Setelah seluruh penyelam berada di lokasi, maka Komandan Upacara Laksma TNI Iskandar Sitompul, S.E. memasuki area penyelaman disusul Irup Laksdya TNI Moekhlas Sidik, M.PA. Upacara diawali penghormatan umum kepada Irup yang dipimpin oleh Komandan Upacara, Laporan Komandan Upacara kepada Irup, selanjutnya dilaksanakan latihan dasar-dasar penyelaman.
Setelah pelatihan tersebut maka Komandan Upacara Laporan kembali kepada Irup bahwa kegiatan selam massal telah dilaksanakan dan ditutup dengan penghormatan umum kepada Laksdya TNI Moekhlas Sidik, M.PA selaku Irup.
Kadispenal Laksma TNI Iskandar Sitompul, S.E. menjelaskan bahwa dalam rangka “Sail Bunaken 2009”, TNI Angkatan Laut telah merencanakan berbagai perhelatan akbar, antara lain yang paling spektakuler adalah selam massal. Kegiatan yang bertaraf internasional ini, terdaftar sebanyak 2.818 penyelam profesional sebagai salah satu upaya pemecahan rekor dunia selam massal dalam sejarah “Guinness World Record” serta upacara pengibaran bendera merah putih tepat pada detik-detik Proklamasi Hari Kemerdekaan Republik Indonesia atau “Independence Day” ke-64 di bawah permukaan laut pada kedalaman 10 s.d 15 meter selama kurang lebih 25 menit.
Seperti telah dikemukakan sebelumnya, bahwa yang paling spektakuler dari sejumlah event Sail Bunaken’09 adalah selam massal untuk memecahkan recor dunia “Guinness World Record” selam massal terbanyak dan upacara “Independence Day” di dasar laut yang diharapkan dapat menciptakan rekor dunia baru “Guinness World Record”. dengan keberhasilan mengibarkan bendera RI di bawah laut tersebut, maka indonesia akan memegang dua rekor dunia Guinness World Record yaitu selam massal terbanyak dan upacara hari kemerdekaan di bawah permukaan laut.
Para peserta terdiri dari prajurit TNI dan Polri, instansi pemerintah dan swasta, pemuda, club Possi dan masyarakat secara perseorangan dari seluruh Indonesia. Untuk pertama kalinya seluruh komponen bangsa akan ikut bersama-sama melaksanakan upacara peringatan hari kemerdekaan di dalam air bahkan peserta manca negara ikut bersama-sama menyukseskan perhelatan kelautan ini sebagai partisipan.
Laksdya TNI Moekhlas Sidik, M.PA merupakan salah satu alumni Akademi Angkatan Laut Aangkatan ke-23 tahun 1977 yang meniti karier dengan berbagai penugasan dan jabatan. Selain penugasan di dalam dan luar negeri serta komandan kapal perang berbagai jenis dan tipe, Panglima Armada RI Kawasan Barat dan Timur ini, putra kelahiran Jombang ini juga merupakan prajurit Pasukan Katak dan menjabat Komandan Satuan Pasukan Katak Koarmatim tahun 1997.
Sedangkan Komandan Upacara bawah laut, Laksamana Pertama TNI Iskandar Sitompul, S.E merupakan alumni Akademi Angkatan Laut angkatan ke-25 tahun 1980
Susunan pejabat dan pasukan upacara terdiri dari Perwira Upacara, VIP, Master Seremony, pengibar bendera Merah Putih (tiga penyelam), para partisipan (penyelan manca negara) dan ADC Inspektur Upacara serta pasukan upacara sebanyak 2.574 penyelam.
Ribuan penyelam tersebut telah menyatakan dengan sukarela ikut bergabung sebagai peserta selam massal dalam rangka pemecahan rekor dunia “guinness world record”
Selama ini rekor dunia selam massal secara berturut-turut dipecahkan oleh Australia tahun 2004 dengan 600 penyelam, Thailand tahun 2005 pada Festival Kohtao sebanyak 725 penyelam dan Maladewa tahun 2007 sejumlah 958 penyelam.
Olah raga penyelaman terbagi kedalam dua kategori utama, yakni penyelaman klasik dan modern. kategori pertama tidak membutuhkan peralatan yang banyak, alat-alatnya pun bisa dikatakan sangat klasik dan konvensional. jenis penyelaman ini media pernapasannya sederhana, yakni kompresor. keuntungan penyelaman dengan metode ini dapat menyelam lebih lama selama kompresor penyedia udara berfungsi baik. sedangkan kelemahannya adalah penyelam tidak bisa mengontrol udara yang dihirupnya, apakah itu udara murni atau berbahaya.
Penyelaman kategori kedua, yakni penyelaman modern seperti yang kita saksikan hari ini, selam scuba (shelf compusator underwater breathing apparatus). jenis penyelaman ini memiliki peralatan tergolong kompleks yang kesemuanya bertujuan untuk keamanan dan kenyamanan penyelam. untuk itulah dibutuhkan keahlian dan keterampilan dengan standar possi (persatuan olah raga selam seluruh indonesia) apabila ingin melaksanakan penyelaman dengan scuba.
Scuba diver membawa sendiri semua peralatannya dengan sistem open circuit. peralatan scuba terdiri atas, wight dan belt, masker, snorkel, regulator, bcd (buoyancl compensator devlce, baju selam, fins atau kaki katak dan scuba tangk yang populer dengan aqualung. keuntungan menyelam dengan scuba ini, diver dapat bergerak bebas dalam melaksanakan penyelaman.(dispenal/syamsir)
Diambil dari berbagai sumber